Dengan temperatur rata-rata pada bulan Januari mencapai -50 derajat
celsius, menjadikan Oymyakon sebagai pemukiman permanen terdingin di
muka bumi. Dikenal sebagai “Pole of Cold”, tempat ini pernah mencatat
rekor temperatur hingga -71.2 derajat celcius.
Terdapat berbagai masalah sehari-hari yang tidak dihadapi oleh pemukim
di tempat lain seperti tinta pada pulpen yang membeku, kacamata yang
dipakai membeku dan menempel pada wajah dan baterai yang kehilangan
dayanya.
Penduduk lokal lebih memilih untuk menghidupkan mesin mobilnya seharian
penuh karena khawatir apabila dimatikan, maka mesin tidak mau dihidupkan
kembali.
Masalah lain yang dihadapi karena temperatur yang ekstrim adalah ketika
ingin menguburkan jenazah. Lapisan tanah yang terkubur es dan salju
harus dicairkan terlebih dahulu agar dapat digali, menggunakan api
unggun yang dinyalakan selama beberapa jam terlebih dahulu. Bara panas
sisa api unggun kemudian disingkirkan dan lubang beberapa inchi digali.
Proses ini diulang selama beberapa hari sampai lubang cukup dalam untuk
mengubur peti mati.
Meskipun ditempat ini juga terdapat jaringan telepon seluler, akan
tetapi handphone tidak dapat menerima sinyal dalam suhu sedingin ini.
Oymyakon memiliki temperatur terendah jika dibandingkan dengan pemu****n
permanen lain dimanapun. Tempat yang menjadi rumah bagi sekitar 500
orang ini dahulunya pada tahun 1920an hingga 1930an merupakan
pemberhentian bagi penggembala rusa yang ingin memberi minum hewan
ternaknya di sumber air panas yang ada di tempat ini.
Akan tetapi pemerintah Sovyet dalam upayanya membuat penduduk nomaden
yang cenderung susah dikontrol dan terbelakang dalam hal budaya &
teknologi agar mau menetap, maka dijadikanlah tempat ini sebagai tempat
tinggal permanen.
Ironisnya, Oymyakon sendiri memiliki arti “air yang tak membeku” yang dihubungkan dengan adanya sumber air panas di tempat ini.
Sebagian besar rumah di Oymyakon masih membakar batubara dan kayu
sebagai penghangat dan masih sedikit tersentuh oleh kemudahan ala
modern.
Tidak ada tanaman pangan yang dapat tumbuh ditempat ini sehingga
penduduknya mengonsumsi daging rusa dan daging kuda. Sebuah toko di
tempat ini menyediakan segala macam kebutuhan sehari-hari dan juga
memberikan pekerjaan bagi penduduk sebagai peternak rusa, pemburu maupun
pencari ikan di es.
Dokter mengatakan bahwa alasan mengapa penduduk tidak mengalami
malnutrisi adalah dikarenakan susu yang mereka konsumsi menyediakan
banyak mikronutrien.
Tidak mengherankan, penduduk setempat seolah-olah kebal dengan kondisi
tempat tinggal mereka. Tidak seperti di tempat-tempat lain yang ketika
terjadi hujan salju lebat dapat membuat aktivitas penduduk terhenti,
sekolah di Oymyakon baru akan ditutp jika suhu mencapai dibawah -52
derajat celsius.
Desa ini terletak di ketinggian 750 meter diatas permukaan laut dengan
panjang hari yang bervariasi, mulai dari 3 jam pada bulan desember
hingga 21 jam pada musim panas. Dan selain memiliki musim dingin yang
mengerikan, pada bulan Juni, Juli dan Agustus, temperatur diatas 30
derajat celsius bukanlah hal yang tidak biasa.
Kemudahan modern sangat susah ditemukan di tempat ini. Banyak bangunan
masih menggunakan toilet luar dan sebagian besar orang masih menggunakan
batubara dan kayu sebagai pemanas. Ketika pasokan batubara terlambat
datang, maka power station mulai membakar kayu, dan apabila power
berhenti maka seluruh desa pun akan mati selama 5 jam sehingga pipa
menjadi membeku dan retak.
Oymyakon dapat dicapai setelah perjalanan darat selama dua hari dari
kota terdekat Yakutsk -ibukota regional- yang juga merupakan kota dengan
suhu terdingin jika dibandingkan dengan kota-kota lain di seluruh
dunia. Di kota ini terdapat dua bandara dan juga universitas,
sekolah-sekolah, teater-teater dan museum-museum.
0 komentar:
:18 :19 :20 :21 :22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29 :30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37 :38 :39
Posting Komentar